Tuesday, October 6, 2015

Bingung Kasih Judul Apa

Aku malu pada mawar di vas itu, dia menatapku heran daritadi sangat sinis. Entah apa dibenak sang mawar, itu karna ulahmu. Berhentilah tersenyum lalu mengobrak abrik jiwaku, maaf aku senang tapi juga tak tenang. aku tau itu mempesona tapi hanya bualan. Liar sekali senyummu melumuri fajar dan malamku, sampai lancangnya kau curi setiap detikku. Untuk itu aku harus membayar mahal dari ucapan "GILA" dari sang mawar. Iya mahal karena memang tak kurasa bahwa aku gila, bukan begitu?
Aku tanya kau kau membisu, aku sentuh kau kau mematung tapi tetap tersenyum. Aku pandangi kau kau pandangi aku. Ahh sudahlah mataku sudah merengek untuk dipejamkan, kau yg tetap tersenyum dalam potret ini tidurlah esok kau akan kukenang lagi.

Saturday, August 15, 2015

KANGEN

Aku kangen. Beneran. Mungkin ini terdengar aneh.
Namamu merasuk masuk ke otakku diatas hapalan Biologi
yang terlanjur lebih dulu masuk ke otakku.
Kamu menggangu sekali
2 hari yang lalu, kemarin dan hari ini, kamu kembali
Dimana lagi?
Di otak dan hatiku kali ini!

Jujur
Aku benci.
Kamu datang, memberi kabar, lalu pergi tanpa permisi
Selalu dan selalu kamu sibuk sendiri!
Ingin rasanya, aku melupakan
Tapi, mengingat kata-katamu kemarin, aku menggigil
Kalau aku bom, aku sudah meledak dari kemarin
Sakit ya? Tapi itu realita, aku cuma butuh waktu untuk menerimanya.

Sore dan hujan.
Hujan khas kotaku tercinta Bandung.
Deras dan bau tanah basah


Kangen.
Berharap kamu tau
walaupun sebenarnya kamu tak akan pernah tau
Berharap kamu peduli
walaupun kamu tipe orang yang cuek setengah mati

Kangen
Tapi aku berusaha untuk tak kangen
Rumit ya? Kangen itu memang selalu rumit kok!
Lebih rumit lagi, kalo aku merasakannya tapi kamu tidak merasakannya
Cara terbaik adalah menahannya, melupakannya, atau mungkin membuangnya jauh dari otakku, segera!
Berhasil atau tidak? Itu urusan belakangan.

Jika aku rindu, cukup menatap jendela
mengetuk-ngetuknya dengan tangan
 berharap nafasmu ikut berembun disitu.

Terobati atau tidak?
Itu urusan belakangan hehe

Sunday, August 9, 2015

Perbedaan dan Air Mata

Saya mengingat lagi cerita teman saya. Baru beberapa hari saya temui dia di cafe. Jujur, pikiran saya masih terbebani oleh cerita yang ia ungkapan. Tentang hubungannya, tentang kekasihnya, yang jauh dari kata normal. Iya, mereka berbeda, tidak sama seperti orang lainnya.
Ketika dia bercerita dengan menggunakan air mata, saya tahu bahwa beban yang ia pikul sangatlah berat. Air mata yang saya lihat hari Rabu minggu kemarin adalah luapan emosinya yang sempat tertahan. Saya bisa rasakan sakit yang memukul-mukul perasaannya. Tapi, dalam duka, masih terselip kebahagiaan yang mampu ia ceritakan pada saya, walau dengan suara tertatih, walau dalam halaan napas lirih.
Jatuh cinta adalah dua kata yang sulit dijelaskan. Tidak terdefinisikan. Soal hati, kata-kata seakan tak ahli untuk memaparkan juga mendeskripsikan. Saya tidak akan berbicara tentang cinta, juga tentang mimpi omong kosong yang diciptakan saat hadirnya cinta. Ini semua soal kenyataan, soal dunia yang begitu nyata. Agama.
Air mata memang sia-sia,  karena yang dibutuhkan di sini adalah kedewasaan. Semua berawal manis dan indah. Teman saya, awalnya memang bercerita dengan senyum sumringah. Ia berkenalan dengan seorang pria, secara tidak sengaja. Tentu saja, kita seringkali menganggap banyak hal terjadi karena kebetulan. Kebetulan mungkin adalah rencana Tuhan yang belum benar2 kita pahami.
Tatapan mereka saling beradu, hanya senyum dan tawa yang tercipta kala itu. Teman saya, wanita beragama Kristen tersebut, berkenalan dengan seorang pria, yang membuat hatinya merasa nyaman. Pria yang tiba-tiba merasuk masuk dalam ingatan dan setiap napasnya.
Indah memang, cinta mengubah segala yang hitam putih menjadi warna-warni. Tumpukan kebahagiaan semakin sempurna, ketika perkenalan teman saya dan pria itu berlangsung ke tahap yang lebih dalam, lebih dekat.
Segalanya terasa manis, walaupun juga terasa asing. Rasa nyaman itu kini berangsur berubah menjadi rasa takut kehilangan. Mereka berusaha untuk saling melindungi satu sama lain. Mungkin, ketika salib berada dalam genggaman tangan teman saya, dan ketika tasbih berada dalam genggaman pria itu dengan air mata, mereka saling mendoakan.
Saya bisa rasakan kehangatan mereka. Sangat hangat. Sangat dekat. Saya iri, mengingat hubungan saya yang lebih dulu kandas termakan perpisahan. Saya dan pria di masa lalu tersebut tidak sekuat dan setegar teman saya. ehh, jadi curhat. Sungguh, saya benci membahas masa yang tak ingin saya ingat lagi. Teman saya dan kekasihnya masih terus mempertahankan walau mereka berbeda. Perbedaan keyakinan bukan alasan untuk tidak saling jatuh cinta.
Inilah yang membuat saya semakin terharu, teman saya menunggu kekasihnya salat di masjid. Ia menunggu dengan sangat sabar meskipun lirikan mata yang tajam tertuju padanya.
Dalam perbedaan, mereka saling menguatkan. Keindahan mereka sampai pada kelopak mata saya. Saya tak tahu harus berkomentar apa. Terharu? Prihatin? Sinis?
Hey, mereka berbeda dari pasangan yang lainnya. Mereka bukan pasangan bermanja-manja yang mabuk kepayang akan cinta, saling bergelayut mesra dalam pelukan. Sampah. Pacaran model cinta monyet. Teman saya dan kekasihnya sungguh berbeda, mereka punya kebahagiaan yang tak dimengerti banyak orang. Kebahagiaan yang belum tentu bisa dirasakan oleh banyak orang yang sibuk menghakimi hubungan mereka.
Apa yang membuat dua orang saling memperjuangkan jika bukan karena cinta?:)

Saturday, August 8, 2015

Hai, malam ini izinkan saya yg bukan siapa2 berpesan mengenai hal hal yg mungkin saya sndiri blm maksimal menjalankannya.
Jadi gini, lelakimu tidaklah semenawan Yusuf sang Nabi yg karena ketampanannya perempuan2 itu memotong-motong jari tangan tanpa terasa saat memandangnya. Tapi engkau para wanita, kalian jg hrus ingat bahwa kalianpun bukan bidadari pemilik kecantikan yg sempurna. Kalian samasama manusia dengan sgala kekurangan yg selalu kalian miliki.
Pahamilah, keindahan sesungguhya adalah dari batinmu. Cantiknya hati jauh lebih abadi. Sebab badanmu akan lapuk termakan usia, sementara hatimu adalah keindahan yg tak mengenal tua.
Cintai pasangan kalian bukan karna matanya, hidungnya, atau tangannya. bukan pula karna indah tatap matanya atau hal2 fisik lainnya. Cintai dia dgn sgala kekurangannya. Bagiku, salah satu hal terindah di dunia adalah memiliki seseorang yg tetap mencintaimu meski dia tau kekuranganmu.
hai para wanita, lelaki yg mencintaimu tidaklah sekaya nabi Sulaiman AS atau sedermawan nabi Ibrahim, tp kalianpun bukan Robiah yg hatinya bersih dari dunia ataupun Aisyah istri Firaun yg siap menerima nya meski sedemikian jahatnya.
sayang, lelaki yg mencintaimu tidaklah sempurna sperti nabi Muhammad SAW kan? tapi kamu juga tau kalo kamu juga tidak setabah Khadijah istri sang Nabi.

Thursday, August 6, 2015

Sedikit dariku

Wahai para lelaki, sesungguhnya apakah kamu mengetahui dengan benar hati seorang wanita?
Tidakkah engkau selalu bertanya, kenapa seorang wanita selalu mudah menangis,sensitif, dan manja?”
Sesungguhnya kami tidaklah sepenuhnya seperti yang selalu engkau gambarkan, wahai laki-laki.
Dimatamu,seorang wanita adalah sosok yang cengeng, manja, sensitif, egois.

Sesungguhnya, bukankah sebagian kecil dari hal-hal tersebutlah itulah kami ada untuk menyeimbangimu, wahai laki-laki.

Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,Kecuali di depan orang yang amat dia sayangi.
Dia menjadi lemah
Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, Hanya jika dia sangat menyayangimu,
Tiada lagi rasa egonya

Dia menangis bukan karena dia lemah, Dia menangis bukan kerana dia menginginkan simpati
atau rasa kasihan. Dia menangis, Karena menangis dengan diam-diam sudah tidak mampu bagi dirinya
wahai lelaki, Hati seorang wanita itu

Sensitif

Wanita memang lebih sering dikenal karena sifatnya yang sensitif.

Bukan hanya karena dia sedang datang bulan. Bukan bermaksud karena ingin merajuk,
tapi mereka hanya ingin bermanja dan mendapatkan perhatian.

Halus..

Ibarat sehelai sutera,cantik,mulus,lembut dan mudah tercarik dan koyak.
Walaupun seorang wanita memaafkan seseorang yang lain atas sebab kesalahan,biasanya wanita akan ingat kesalahan tersebut untuk disimpan jadi pengajaran.Bukan dendam.

Ikhlas..Jangan pernah engkau ragukan Ikhlas-nya seorang wanita.

Manja..Walaupun dia adalah seorang wanita yang pandai berdikari,naluri seorang wanita masih lagi tetap seorang wanita.Suka bermanja bukan hanya kepada insan yang bernama lelaki ,namun juga sesama kaum.

Ego...Wanita yang terlalu sayang akan kekasihnya sanggup menolak ketepi Egonya,apabila bertatap muka dengan orang yang dia cintai.

Perhatian...Tanpa kamu sadari, seorang wanita akan memperhatikan sekeliling dalam diam.

Laki-laki…Engkau tahu kalau wanita diciptakan dari tulang rusukmu.Karena itulah dia selalu menjadi bagian dalam hidupmu.

Laki-laki…Karena kami adalah bagian dalam hidupmu, melengkapi yang tak ada dalam dirimu :perasaan, emosi, kelamahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan penerusmu,mengurusi hal-hal yang kadang dianggap sepele.
Hingga terkadang kamu tidak mengerti mengenai hal-hal itu, kami lah yang akan menyelesaikannya.

Jika ada makhluk yang sangat betolak belakang, kontras dengan dirimu, itulah kami.Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hatimu hanya dengan sebuah senyuman, itulah kami…Perempuan. Jika ada makhluk yang dapat membuatmu menangis, tersenyum,tertawa,marah…itulah kami Perempuan.

Laki-laki…Jika memang ada hal dapat membuatmu marah dan hal-hal yang tidak kamu sukai,hendaknya kamu lihat lebih dalam.. lebih dalam ke dalam mata kami wahai laki-laki…Karena dari sinilah kamu akan menemukan semua jawaban itu.Karena sesungguhnya kami tidak bisa menyembunyikan isi hati kami dengan sempurna…itu kami… Perempuan.

Laki-laki…Batu yang keras dapat terkikis oleh air.
Sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan kami…Perempuan.

Rumput yang lembut tidak akan mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang… Seperti itulah kami.Dalam kelembutan, disitulah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuat kami dapat bertahan dalam situasi apapun.

Laki-laki…Jika kalian berfikir tentang perasaan perempuan,itu sepersekian dari hidupmu..Tapi jika perempuan berfikir tentang perasaan laki-laki, itu akan menyita seluruh hidupnya.

Laki-laki…Berfikirlah lebih jauh jika engkau hendak menyakiti seorang wanita.Karena ALLAH akan menghitung setiap butiran air mata seorang wanita yang berguguran,apalagi jika dia adalah seorang Ibu dan anaknya dan mungkin anakmu.

Menyakiti seorang wanita, akan sama saja seperti engkau menyakiti perasaan Ibu yang telah melahirkanmu,memberimu nafas kehidupan.


dari : aku yg senantiasa memaafkanmu.

Wednesday, July 29, 2015

Jatuh cinta

Hai, malam ini aku ingin brcerita. ya kmu pasti bisa menebaknya.
Aku sedang gembira haha, hm lebih tepatnya aku sedang jatuh cinta.
kepada siapa? tidak tidak, bicara tentang cinta buatku bukan perihal pada siapa
Tapi pada 'Apa' karna jika ditanya pada siapa berarti aku hanya cinta kpda fisik dan keberadaan dirinya, tp aku tidak begitu. Jadi jgn tanyakan padaku kpada siapa aku jatuh cinta.
Tanyakan pada 'Apa'. yaa, aku cinta pada caranya memanggil namaku dgn intonasi tertentu. Aku mencintai sikap dia yg rendah hati aku mencintai cara dia memandangku, yah semua yg ada padanya begitu indah.

Aku bahkan mencintai cara dia mengejekku. Aku cinta pada sunyi yg menenangkan ketika kita samasama terdiam meskipun tanpa bahan pembicaraan
Aku bahkan mencintai jarak yg memberi masa pada rindu yg menekukkan senyum di wajahnya ketika akhirnya kita bertemu.

Yaap, aku jatuh cinta dan aku bahagia.

mereka yg berjuang walau kesakitan

Sesuatu yang dipersatukan Tuhan tak dapat dipisahkan manusia. Seringkali kita menyebutnya jodoh. Ketika berlari, selalu tertuju ke arah yang sama. Ketika mencoba untuk pergi, selalu kembali ke jalan yang sama. Semua berputar dan berotasi, konsep jodoh sendiri semakin tereksplorasi. Katanya, jodoh berarti miliki banyak kesamaan. Katanya, jodoh berkaitan dengan hilangnya perbedaan. Dan katanya lagi, jodoh adalah soal memiliki seutuhnya. Jika itulah yang berarti jodoh, lantas bagaimana mereka yang jelas-jelas berbeda?

Jatuh cinta menimbulkan banyak rasa juga tanya. Ada yang bertemu, begitu mudah jatuh cinta, lalu kemudian memiliki. Ada yang tak sengaja bertemu, menjalin persahabatan, lalu saling mencintai. Ada lagi yang tak pernah rencanakan apapun, tapi tiba-tiba jatuh cinta, namun terhalang untuk memiliki karena perbedaan agama.

Pernahkan kita melirik sedikit pada jiwa-jiwa yang jatuh cinta walau berbeda? Seberapa besarkah perjuangan yang mereka lakukan hanya untuk merasakan jatuh cinta layaknya pasangan normal lainnya? Mereka kadang terpojokkan, oleh perbedaan yang katanya sulit disatukan; norma agama... sesuatu yang sudah menjadi patokan dan tak mampu lagi ditawar. Mereka berbeda tapi masih berjuang, mereka temukan banyak luka tapi berusaha tak terlihat kesakitan.

Ketika yang lain sibuk mencumbu tanpa pernah mengerti arti cinta yang sesungguhnya, mereka sibuk mengeja dan merapal doa yang sama; meskipun diucapkan dengan bahasa yang berbeda. Dalam setiap sujud, dalam setiap lipatan tangan, dalam setiap sentuhan Al-Quran, dan dalam setiap sentuhan Alkitab mereka saling mendoakan, meskipun tahu segalanya tak memungkinkan.

Segalanya terlewati dengan cara yang berbeda, apakah salah mereka? Hingga dunia menatap mereka layaknya penjahat kecil yang pasti bersalah dan tak berhak untuk membela diri. Apa salah mereka, jika mereka sama-sama mengenal Tuhan walaupun memanggilNya dengan panggilan berbeda?

Jika Tuhan inginkan sebuah penyatuan, mengapa Dia ciptakan perbedaan? Apa gunanya cinta dan Bhinneka Tungga Ika jika semua hanya abadi dalam ucapan bibir semata? hmm

Friday, July 24, 2015

No Title

Hari yg lalu aku menangis, menangisi cinta menangisi betapa paitnya akhir kisahku bersamanya. Lalu aku memutuskan untuk tidak ingin jatuh cinta, karna sulit bagiku untuk mempercayai hati ini kepada seseorang.
 Tidak, ternyata jatuh cinta tidak sesulit itu! aku baru saja merasakannya bersama seseorang. entah ini akan sperti apa aku tidak tau. tapi yg jelas saat ini aku sedang jatuh cinta. Jatuh kepada seorang lelaki yg unik, rendah hati, entah bagaimana aku bisa merasakan getaran itu saat dia ada.
Kalian tau bagaimana dia menatapku saat kita berjumpa? tatapan itu yg tidak akan pernah aku lupakan, mata nya yg indah. Ah sudahlah aku semakin terlarut dalam indah bola mata nya. ternyata jatuh cinta mudah, tak serumit kata-kataku. Tak perlu kususun
Semudah pernyataanku
“Aku nyaman! Nyaman mampu membuatku singgah padanya
Nyaman mampu membuatku menatap lagit tanpa mendongak!” Ribuan patahan bunga menghujam jantungku
Menatapmu melumpuhkan sendi, walaupun
perjumpaan kita diawali gugup.
Aku ingat saat awal kita kenal, saat itu aku baru saja mengakhiri hubunganku bersama seorang yg saat ini entah bagaimana wujudnya. saat itu dia ada, lalu aku ceritakan semua kesedihanku padanya. Dan entah bagaimana aku dan dia semakin dekat, aku memang terlanjur percaya diri bahwa dia menyayangiku. tp apa salahnya? Toh jika itu tidak benar, aku yg akan menanggung sakitnya sendirian. Karna bagiku, berani jatuh cinta harus berani patah hati juga. 
Semakin hari semakin kita dekat, semakin dia banyak mengucapkan hal hal manis padaku. 
Yah, seperti itulah jatuh cinta. Siang malam kuhabiskan untuk memikirkannya. Jujur saja, aku blm tau bagaimana ini akan berakhir. Dapat kubilang bahwa dia lelaki yg baru saja membuatku "Baper". yap, baper sperti kata kata jaman skarang. entah dia akan meninggalkanku begitu saja, atau emm sudahlah. ini masih dia rahasiakan.  

Wednesday, July 8, 2015

Berbahagialah Kamu

sampai saat ini, aku masih merasa sedih
saat aku terpaksa mengingat satu lambaian tangan selamat tinggalmu
yang menjadi hujan dimataku setiap hari nya.
siapa yang melerai pelukan terlebih dahulu?
ingin sekali berhenti menyalahkanmu
tapi saat aku sadar bahwa kamu yang melerai pelukan terlebih dahulu
dan meninggalkan ku
itu sangat menyakitkan.
sayang, Maafkan aku yang enggan melupakanmu sampai saat ini.
sebenarnya sangat mudah melupakan seseorang seperti dirimu
hanya saja aku menyukai tantangan.
hingga akhirnya aku tak mau melupakanmu sampai saat ini.

aku yang saat ini begitu asik mengenang tetesan embun.
aku seperti tak ingin beranjak dari pagi.
berharap matahari terlambat tiba,
dan memberi kita waktu utuh berdua saja.
Ada banyak perbincangan bodoh bersamamu, 
yang membuatku merasa pintar telah menjadi perempuanmu.
tetapi hujan dipagi hari membangunkan kenangan
yang sudah lama terlelap.
Seperti memanggil pulang nama seseorang,
yang telah pergi tapi ingatan tentangnya menetap.

Aku ingin kita tamasya ke padang awan.
Berlama-lama di sana, memelihara senja,
sampai berdua kita tak mau pulang.
Aku rindu kita.
Karena setelah kamu,
tiada benar-benar nyata.
Dan malam tak pernah lagi sama.
Kalau kisahku tak bisa bersama kamu.
Bisakah kita bersandiwara saja?
Sampai masing-masing kita lupa bahwa kita sedang berpura-pura.
Sayang, Hanya karena seseorang mau menunggu,
bukan berarti kau bisa mengulur waktu sesukamu.
pergilah, bagaimanapun harus tetap ada yang tinggal
untuk merawat kenangan yang belum siap tanggal.

Kenangan antara kita memang tidak bisa hilang,
tapi kenangan masih bisa terganti.
Sehingga yang lama perlahan memudar dan tak lagi berarti.
Aku, melepaskanmu dari segala pelukan rasa di hati dan fikiranku.
Selamat berbahagia sesukamu, Sayang.

Untuk Kamu

Kini sperti sebuah mawar yg sempat kau berikan padaku, dan kau adalah air yg mampu menghidupinya. warna merah di kelopak bunga yg begitu segar saat awal kau berikan, begitu mudahnya mnjadi layu ketika tak ada air yg diserap oleh sari-sari nya. Bunga itu pun mati, hatiku pun mati.
sisa-sia kelopak bunga yg mengering, kini menjelma mnjadi sisa-sisa ingatan yg haru.
ketika aku memngingat kebahagiaan yg sempat hadir diantara kita berdua. Lalu angin menghempaskannya entah kemana. Seperti kamu, yg meninggalkanku begitu saja tanpa pernah mengucapkan kata.

Apa kamu sadar? ada yg menanti kehadiranmu di beranda rumahnya, menantikanmu pulang dari pencarian yg membuatmu hilang. 
Berbahagialah dipelukannya, ceritakan bahwa kamu tak pernah menemukan rumah peristirahatan dikala lelah yang senyaman dia.
Biar semua gores luka yg pernah kau ukir dgn sejuta harapan ini sembuh dengan dirinya. 
Karna aku,aku Dina, aku hanyalah pelarian disaat kamu dihantui kesepian
karna aku, hanya pilihan yg tak akan pernah kau jadikan tujuan.

Hanya ini yg bisa aku ucapkan secara berulang : Terimakasih, untuk terima kasihmu yg kau ucap ditengah usahaku memperjuangkanmu.

Tuesday, February 3, 2015

Sedikit Tentangku

Banyak yang bisa aku ceritakan tentang diriku.
Ketika malam mulai merayap menyapu dingin, aku sering berdiam diri menatap langit dari dalam jendela di kamarku sambil berharap ada bayangmu menatapku dan tersenyum.
Atau ketika ada suara ombak menerjang kakiku, aku selalu menunduk menyadari bahwa aku sedang berjalan sendiri tanpa ada kamu disebelahku. 
Tapi satu-satunya yang bisa aku ceritakan tentang diriku adalah kehampaan yang menghantuiku ketika menunggumu.
Ya, semoga kamu tau.

Tertanda
Dina